Dalam dunia lari, performa bukan hanya soal kecepatan dan jarak, tapi juga soal pemulihan yang tepat. Salah satu metode yang mulai banyak diterapkan oleh pelari profesional maupun amatir adalah recovery run. Apa itu recovery run dan mengapa penting bagi pemulihan otot? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Recovery Run?
Recovery run adalah sesi lari dengan intensitas rendah yang dilakukan setelah latihan berat atau kompetisi. Tujuannya bukan untuk meningkatkan performa secara langsung, melainkan untuk membantu tubuh pulih lebih cepat dari kelelahan otot dan stres akibat latihan intensif.
Berbeda dengan long run atau speed run, recovery run dilakukan dengan kecepatan santai dan dalam durasi yang lebih pendek, sehingga tidak membebani tubuh secara berlebihan.
Manfaat Recovery Run untuk Pelari
- Mempercepat Pemulihan Otot
Lari ringan membantu melancarkan aliran darah ke otot-otot yang lelah, mempercepat proses pengangkutan oksigen dan nutrisi. - Mengurangi Risiko Cedera
Dengan menjaga otot tetap aktif tanpa tekanan berat, recovery run dapat mencegah kekakuan dan ketegangan otot berlebihan. - Meningkatkan Konsistensi Latihan
Recovery run memungkinkan pelari tetap aktif saat tubuh belum sepenuhnya pulih, menjaga ritme latihan tanpa membahayakan kondisi fisik. - Mendukung Adaptasi Fisiologis Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, recovery run membantu tubuh beradaptasi lebih baik terhadap volume latihan tinggi.
Kapan Harus Melakukan Recovery Run?
Recovery run idealnya dilakukan:
- 1 hari setelah latihan berat seperti interval training, long run, atau hill repeats.
- 1–2 kali per minggu, tergantung intensitas program latihan.
- Saat merasa lelah tapi masih ingin bergerak aktif.
Intinya, recovery run bukan pengganti istirahat total, melainkan bentuk pemulihan aktif yang tetap memperhatikan kondisi tubuh.
Ciri-Ciri Recovery Run yang Efektif
- Durasi pendek: 20–45 menit.
- Kecepatan lambat: pace 60–70% dari kecepatan normal atau sesuai “talk test” (masih bisa berbicara dengan nyaman).
- Fokus pada kenyamanan: teknik lari santai, hindari tanjakan atau rute berat.
- Tanpa tekanan performa: ini bukan ajang unjuk kecepatan.
Tips Melakukan Recovery Run dengan Optimal
- Dengarkan tubuh Anda. Jika terlalu lelah, istirahat total bisa lebih bermanfaat.
- Gunakan heart rate monitor untuk menjaga detak jantung tetap dalam zona ringan.
- Pilih rute yang nyaman dan familiar. Hindari jalan menanjak atau berkerikil.
- Lakukan pemanasan dan pendinginan ringan. Meski intensitas rendah, ini tetap sesi latihan.
- Perhatikan hidrasi dan asupan nutrisi setelah recovery run untuk hasil pemulihan maksimal.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Terlalu cepat: Banyak pelari tergoda menaikkan kecepatan, padahal recovery run seharusnya lambat.
- Durasi berlebihan: Lebih lama bukan berarti lebih baik.
- Mengabaikan sinyal tubuh: Jika rasa sakit muncul, hentikan dan evaluasi kondisi tubuh Anda.
Kesimpulan
Recovery run adalah bagian penting dari program latihan lari yang seimbang. Dengan intensitas rendah dan fokus pada pemulihan, sesi ini membantu mempercepat regenerasi otot, mengurangi risiko cedera, dan menjaga konsistensi latihan.
Jika Anda ingin meningkatkan kualitas latihan dan pemulihan, pastikan juga memiliki perlengkapan olahraga yang tepat, emua bisa Anda temukan di Ardiangym.com.
💪 Dukung performa dan pemulihan Anda dengan peralatan gym berkualitas dari Ardian Gym!













